Keluar dari desain arsitek bandara kekinian tidak lantas membuat bandara internasional Banyuwangi terlihat kuno jauh dari kesan modern. Eits, coba disingkirkan dulu hal itu ya. Buktinya sebuah lembaga internasional yang peduli dengan dunia arsitektur, Aga Khan Development Network (AKDN) memasukkan bandara ini ber-arsitektur terbaik di dunia.
Versi Aga Khan Award for Architecture (AKAA), bandara internasional Banyuwangi masuk dalam 20 proyek terpilih dari 463 proyek yang dinominasikan ke dalam Award Cycle ke 15. Untuk masuk ke dalam nominasi ini tidaklah mudah.
AKAA menilai bandara internasional Banyuwangi rancangan arsitektur Indonesia, Andra Martin ini punya keunikan. Baik desain, fungsi dan ramah lingkungan. Jelas terlihat pada eksterior fasad bangunan, khususnya atap terinspirasi dari ikat kepala khas suku Osing. Itu juga yang menjadi daya pikat tersendiri.
Masuk ke dalam interior bandara terlihat langit-langit dan fasad dibuat dari kayu ulin pilihan. Dekorasi interior dirancang natural serta kuat dengan nuansa tradisional dan punya pencahayaan yang menarik di siang hari. Sirkulasi udara di dalam bandara juga dibuat alami dan rancangan lainnya yang fungsional.
Bandara yang berada di bawah Angkasa Pura II ini juga punya sistem penghijauan yang baik. Tentunya di dalam ruangan banyak terdapat tanaman hidup yang menyejukkan. Termasuk juga dengan atapnya yang dibikin hijau dengan tanaman penghijauan, keren!
Credit photo: Aga Khan Trust for Culture / Mario Wibowo.