Liverpool sukses melunasi defisit tiga gol dari Barcelona dan melumat tamunya dengan skor 4-0 dalam laga semifinal kedua Liga Champions di Stadion Anfield, Rabu dini hari WIB, demi menjejaki partai final.
Kemenangan 4-0 tersebut membuat Liverpool unggul agregat 4-3 atas Barcelona dan menciptakan satu lagi sejarah kebangkitan di dunia sepak bola, demikian catatan laman resmi UEFA.
Divock Origi membuka dan menutup gol-gol kemenangan Liverpool diselingi dua gol dari Georginio Wijnaldum.
Ini merupakan dua musim beruntun Juergen Klopp berhasil mengantarkan Liverpool ke final Liga Champions.
Liverpool membuka laga dengan sangat baik dan melancarkan tekanan sejak tendangan mula. Origi berhasil membuka keunggulan Liverpool saat pertandingan baru berjalan tujuh menit lewat sambaran bola muntah hasil tembakan Jordan Henderson yang tak diselamatkan sempurna kiper Marc-Andre ter Stegen.
Barcelona berusaha segera membalas namun bola tembakan Lionel Messi dan Philippe Coutinho berhasil diamankan kiper Alisson Becker.
Liverpool yang terus berusaha menekan Barcelona sempat dilanda kekhawatiran ketika Henderson terkapar namun tak sampai diganti cedera. Sayangnya, hal serupa tak terjadi dengan Andy Robertson yang harus ditarik keluar saat turun minum digantikan Georginio Wijnaldum.
Wijnaldum menjelma menjadi supersub bagi Liverpool dengan mencetak dua gol dalam kurun waktu kurang dari tiga menit untuk menyamakan agregat 3-3.
Gol pertama Wijnaldum lahir pada menit ke-54 saat ia melepaskan tembakan keras menyambut umpan silang yang gagal diantisipasi barisan pertahanan Barcelona.
Kurang dari dua menit kemudian, Wijnaldum berhasil lepas dari kawalan untuk menanduk bola umpan silang Xherdan Shaqiri.
Sejak kedudukan agregat imbang, para pemain Barcelona menjadi gamang dan Ernesto Valverde malah berusaha menebalkan pertahanan mereka dengan memasukkan Nelson Semedo menggantikan Coutinho.
Liverpool terus melakukan tekanan demi gol keempat yang mereka butuhkan untuk memastikan satu tempat di final.
Sampai pada suatu titik, mereka memperoleh kesempatan sepak pojok dan Trent Alexander-Arnold melakukan siasat cerdik dengan melepaskan umpan mendatar ke muka gawang di mana Origi berdiri tanpa kawalan di tengah situasi Barcelona yang belum siap.
Origi menyambut bola dan menyarangkannya ke gawang Ter Stegen untuk membukukan keunggulan 4-0 pada menit ke-79.
Liverpool kembali dilanda kekhawatiran ketika Virgil van Dijk terkapar di kotak penalti Barcelona setelah situasi sepak pojok, namun hal itu mereda setelah legiun Belanda itu kembali berdiri.
Namun, Liverpool harus kehilangan Origi yang mengalami sedikit masalah kebugaran dan ditarik keluar digantikan Joe Gomez setelah Juergen Klopp memutuskan menjaga keunggulan empat gol.
Barcelona ganti menggempur Liverpool, namun pertahanan tuan rumah terlanjur menjadi tebal untuk menangkis serangan yang datang.
Liverpool juga menarik keluar Shaqiri demi memberikan darah segar di lini depan, baris pertahanan pertama Liverpool, dengan memasukkan Daniel Sturridge.
Selama lima menit masa injury time, Liverpool sukses memepertahankan keunggulan empat gol tersebut dan memastikan kemenangan 4-0 bertahan ketika peluit tanda laga usai berbunyi.
Mereka akan menghadapi siapapun pemenang laga semifinal lain antara Ajax melawan Tottenham Hotspur, di mana Ajax sementara unggul agregat berkat kemenangan 1-0 di laga pertama.
Susunan pemain:
Liverpool (4-3-3): Alisson Becker; Trent Alexander-Arnold, Joel Matip, Virgil van Dijk, Andy Robertson (Georginio Wijnaldum); Jordan henderson, Fabinho, James Milner; Xherdan Shaqiri (Daniel Sturridge), Divock Origi (Joe Gomez), Sadio Mane
Pelatih: Juergen Klopp
Barcelona (4-4-2): Marc-Andre ter Stegen; Sergi Roberto, Gerard Pique, Clement Lenglet, Jordi Alba; Arturo Vidal (Arthur), Ivan Rakitic (Malcom), Sergio Busquets, Philippe Coutinho (Nelson Semedo); Lionel Messi, Luis Suarez
Pelatih: Ernesto Valverde