Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) meyakini kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatera Utara akan meningkat terus atau minimal 300.000 pada tahun 2020, sejalan dengan semakin bagusnya berbagai infrastruktur di kawasan Danau Toba.
"Kalau tahun 2019 ada prediksi kunjungan wisman naik menjadi 250.000 orang, maka pada tahun 2020 diperhitungkan minimal 300.000," ujar Direktur Utama BPODT Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Arie Prasetyo di Medan, Rabu.
Keyakinan jumlah wisman akan terus meningkat juga karena aksesibilitas ke Danau Toba semakin banyak dan mudah, serta pendukung lainnya seperti atraksi. Akan dibukanya kembali penerbangan Medan-Eropa misalnya, juga menjadi faktor harapan meningkatnya jumlah wisman ke Danau Toba.
Selain itu juga ada peningkatan infrastruktur rel kereta api Araskabu-Tebingtinggi-Pematangsiantar yang membuat waktu tempuh perjalanan menjadi lebih singkat menjadi 2,5 jam dari 4 jam saat ini. Dengan lebih cepat tiba di Pematangsiantar, maka waktu tempuh ke Danau Toba juga semakin singkat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Syech Suhaimi mengakui kunjungan wisman ke provinsi itu hingga September sudah naik 8,93 persen dibandingkan periode sama 2018 atau mencapai 191 302 orang. Kenaikan wisman antara lain didorong meningkatnya jumlah kedatangan wisatawan dari Taiwan.
Hingga triwulan III 2019, jumlah wisatawan Taiwan ke Sumatera Utara menjadi sebanyak 2.766 dari 2.433 orang pada periode yang sama tahun 2018.
Syech Suhaimi mengakui ada penurunan kedatangan dari negara pendatang utama yakni Malaysia, Singapura, dan China. Jumlah wisatawan Malaysia yang datang ke Sumatera Utara misalnya, hingga September 2019 hanya 86.793 orang turun dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar 99.163 orang.
"Meski turun, tetapi wisatawan asal Malaysia tetap menjadi yang terbanyak datang ke Sumatera Utara, disusul Singapura dan China," ujarnya.