PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) secara resmi meluncurkan kendaraan dual purpose Kawasaki KLX230 yang mengusung konsep dirty bike pada Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta.
Sebelumnya, PT KMI meluncurkan motor dengan desain off road seperti KLX250, KLX150S, KLX150L, hingga KLX150BF yang mengalami perubahan desain dan spesifikasi di pasar Indonesia.
Kepala Bagian Promosi dan Penjualan PT KMI Michael C. Tanadhi mengatakan kendaraan terbaru itu mengusung penyegaran mesin dan desain yang mengadaptasi dari seri KX sebelumnya.
"Kawasaki new KLX230 diciptakan untuk para pecinta off road yang memiliki hobi berkendara di medan yang tak beraspal," ujar Michael pada saat peluncuran KLX230 di PRJ Kemayoran.
MIchael mengklaim kendaraan itu sangat ringan, bertenaga, dan sangat mudah untuk bermanuver. KLX230 juga dilengkapi dengan diameter roda yang lebih luas, long travel suspension, dan ground clearance yang pas sehingga dapat memberikan kemampuan off road yang memadai.
"Dalam acara KLX230 world premier, Indonesia patut berbangga karena menjadi negara pertama yang meluncurkan kendaraan itu," tambahnya.
Di sisi dapur pacu, KLX230 itu dibekali dengan mesin satu silinder SOHC enam percepatan berdiameter 67x66mm dengan sanggup memberikan tenaga maksimal sebesar 19hp dan torsi 198 Nm. Sedangkan untuk konstruksi sederhana yang dihasilkan dari air cooling membuat KLX230 semakin ideal untuk digunakan.
Kendaraan baru itu sedikit berbeda dengan KLX150 yang masih menggunakan karburator. Sedangkan KLX230 menggunakan teknologi injeksi.
KLX230 itu juga sudah dilengkapi disk break untuk bagian depan dan belakang. Pada suspensi bagian depan menggunakan model teleskopik ,sedangkan untuk bagian belakang menggunakan monosok.
Kendaraan baru Kawasaki itu dibanderol dengan harga Rp42,5 juta untuk versi standar. Sedangkan banderol Rp39,9 juta ditujukan pada promo launching di PRJ.
Untuk varian khusus kendaraan itu dibanderol Rp44,9 juta sedangkan promo launching dihargai Rp42,3 selama berlangsungnya event PRJ.
copyright © antara 2019
