Sebagai negara maju, Jepang memiliki peranan dan pengaruh penting dalam industri otomotif. Tidak hanya piawai memproduksi mobil berteknologi canggih, negara yang dikenal dengan sebutan negara matahari terbit ini juga memiliki ragam kreativitas aliran modifikasi. Tak sedikit car enthusiast termasuk Indonesia mencontek gaya modifikasi yang sedang tren di sana.
Salah satunya adalah gaya modifikasi motor ‘Bosozoku’. Dimulai di tahun 1950-an, banyak kisah menarik mengiringi perjalanan Bosozoku yang dikenal sebagai geng motor meresahkan. Para anggotanya menganggap diri mereka sebagai penerus dan pelindung jiwa Jepang yang ‘hilang’, pasca kekalahan di perang dunia ke-2. Disebutkan era ‘80-an menjadi masa keemasan Bosozoku dengan jumlah anggota mencapai 40 ribuan lebih.
Anggota Bosozoku juga mudah dikenali melalui penampilan. Mereka biasanya mengenakan seragam perang yang dikenakan para pilot (tokkofuku) yang mirip dengan wearpack. Tidak ketinggalan tulisan huruf kanji berupa slogan penyemangat dan kebanggaan serta bendera imperial Jepang menjadi ciri khas pada seragam juga motornya. Motor yang menjadi identitas utama mereka juga tak kalah unik desainnya.
Menganut aura kebebasan penuh semangat, motor Bosozoku dimodifikasi bergaya ‘nyeleneh’. Bahkan ada yang menyebut gaya motor tersebut menganut perpaduan chopper Amerika dan café racer Inggris. Gaya tersebut mereka adaptasi ke motor Jepang dengan penggunaan fairing besar, model stang tinggi, jok model one piece memanjang memiliki bentuk sandaran tinggi, pipa knalpot menjulang serta corak warna berani.
Tapi sayang seiring waktu popularitas Bosozoku menghilang. Walaupun ada, jumlahnya tidak signifikan. Budaya ala geng yang dulu mereka anut juga sudah luntur. Termasuk seragam dan gaya modifikasi yang dibuat menjadi lebih simpel. Terus berkembang mengikuti tren, kini tak sedikit yang mengadopsi gaya modifikasi Bosozoku pada motor kesayangan.
Photos : Internet