Meski berhasil memimpin angka penjualan global smartphone, nyatanya produsen Samsung harus mengakui keperkasaan Vivo yang kini memuncaki posisi lima besar penjualan smartphone di Indonesia sepanjang 2020 lalu. Vivo juga menjadi satu-satunya brand yang mencatat pertumbuhan tahunan stabil yakni 0%, dibanding kompetitornya.
Posisi lima besar penjualan smartphone di Indonesia berturut-turut ditempati oleh Oppo minus (-9%), Xiaomi (-7%), Realme (-1%) dan Samsung di posisi kunci (-45%). Data tersebut diambil dari laporan Canalys yang menyebut Samsung tidak berhasil mengembalikan keadaan sehingga harus terpental ke posisi lima.
Berdasar data di atas, bisa dikatakan Samsung menjadi brand yang paling terdampak dengan adanya pandemi. Mengingat selama ini Samsung memprioritaskan produk flagship sebagai ujung tombak penjualan dengan harga yang relatif mahal. Adanya pandemi membuat masyarakat berpikir dua kali dan lebih memilih produk yang ekonomis.
Berbeda dengan keempat brand lain yang memang fokus pasarnya di pasar ponsel kelas midrange dengan rentang harga 2 - 4 jutaan dengan ceruk pasar lebih lebar. Tidak heran jika saat ini Samsung tengah gencar memperkenalkan line up produk di kelas low hingga midrange. Mengingat kebutuhan ponsel di segmen ini masih tetap besar. Seperti digunakan untuk aktivitas belajar online atau work from home.
Mungkin saja dengan strategi tersebut Samsung bisa kembali merajai penjualan ponsel pintar di Indonesia. Dan tetap memuncaki pasar dan berbagi tempat dengan Huawei yang menempati posisi dua serta Apple di urutan ketiga untuk pasar global di tahun 2020 lalu.
Photos : Internet
