Seatmaker muda Handika Pratama dengan label Bowo Jok Bekasi mencetuskan sebuah konsep modifikasi jok motor yang peduli dengan kenyamanan saat berkendara dengan motor. Baik untuk penggunaan sehari – hari maupun dipakai turing lintas provinsi.
“Awalnya saya sering mendapat curhatan konsumen yang doyan turing jarak jauh, mereka pada mengeluh kalau riding berjam – jam bokongnya panas dan badan cepat lelah,” buka Handika mengenai ide membuat jok per.
Keluhan dari konsumen saya jawab dengan memberikan inovasi sistem per ke dalam busa joknya. “Untuk bentuk dan mekanismenya, mohon maaf masih rahasia dapur Bowo Jok, tetapi materialnya tetap per biasa aja kok,” jelas seatmaker yang doyan modif PCX ini.
Secara prinsip metode pembuatan jok per tidak ada bedanya dengan saat membuat jok custom, tetapi di sistem per yang Handika terapkan tidak bisa untuk model jok ceper. Ia lebih suka mengerjakan di jok motor berukuran besar seperti miliknya Nmax, PCX, XMAX atau Vespa modern. “Untuk motor lain sebetulnya bisa, tetapi dilihat dulu figur joknya apa memungkinkan. Oh iya, dulu pernah bikin untuk Versys kok om,” lanjutnya.
Lanjut ke desain joknya, Handika membebaskan pilihannya. Ingin tetap terlihat standar pun masih bisa, atau membawa ide jok custom sendiri juga disanggupi oleh seatmaker muda ini. “Kalau enggak ada ide, kita bikinin desainnya,” senyum Handika.
Kemudian untuk proses pembuatan jok per, Handika memberikan waktu maksimal 3 – 7 hari kerja. Pilihan warna dan varian MBtech yang digunakan bisa request ke Bowo Jok yang beralamat di Jalan Raya Pekayon, Bekasi.
Handika mengaku harga jual jok pernya masih terjangkau. Anda cukup siapkan dana dari Rp 600 ribu hingga 2 jutaan. Bahkan seatmakernya berani memberikan garansi 12 bulan pada sistem pernya. “Kalau rusak saya ganti baru joknya,” tegas Handika.
Tertarik? Anda bisa mencari jok per ini melalui akun media sosial Bowo Jok Bekasi baik di facebook maupun instagram.