PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tidak ingin terburu-buru dan mempertimbangkan beberapa hal sebelum memboyong kendaraan segmen premium XL6 ke pasar otomotif Tanah Air.
"Pertama, pasar low MPV (multi purpose vehicle) dan low SUV (sport utility vehicle) memiliki volume yang gede. Kalau masuk dengan angka jualan 2.000-3.000 unit (per bulan), angka segitu enggak mungkin impor, harus produksi di sini," kata Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS, pada All New Ertiga Tripventure di Cirebon, Rabu (28/8), tentang kemungkinan kehadiran kendaraan produksi Maruti Suzuki yang diluncurkan di India pada pertengahan Agustus itu.
Pertimbangan lain, menurut Donny, adalah perbedaan segmen pasar dan karakter konsumen India dan Indonesia terhadap mobil berkapasitas enam penumpang itu.
Donny menjelaskan masyarakat Indonesia lebih menyukai mobil berkabin tiga baris dengan konfigurasi tujuh orang penumpang. Kendati Donny tidak menyinggung secara langsung kapasitas penumpang XL6, mobil yang dijual melalui jaringan Nexa India itu berkapasitas enam penumpang menyusul ada pemisah di bangku baris kedua.
"Beda sama India. Di sini, tiga baris (7 penumpang). Kami mengakomodir yang ada di sini," katanya.
Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah posisi mobil tersebut dalam pasar otomotif Indonesia. Apakah berada pada segmen SUV atau MPV.
Mobil XL6 dapat disebut low SUV karena ukuran yang lebih tinggi dari Ertiga meskipun keduanya menggunakan platform yang sama.
"Secara psikologis, low SUV berada di atas low MPV, baik dari sisi fitur hingga harga," ujar Donny.
Donny menambahkan hampir 70 persen kendaraan penumpang yang terjual di Indonesia memiliki konfigurasi tiga baris penumpang dengan harga jual di bawah Rp250 juta.
Maka, harga jual XL6 berpeluang lebih dari Rp250 juta saat mobil harus diimpor langsung dari India.
Suzuki dapat menurunkan harga jual XL6 sebagaimana harga pasar kendaraan konfigurasi tiga baris kursi penumpang jika merakit mobil itu di Indonesia.